Rabu, 08 April 2009

Mencontreng

Mencontreng atau Golput?

Kira-kira sejak bulan lalu, saya mencoba bertanya kepada beberapa teman, apakah mereka akan mencontreng atau Golput? Ada yg mencontreng, ada yg golput. Saya juga memperkaya diri dengan membaca sana sini ttg Golput dan pentingnya mencontreng. Maka, saya simpulkan saya akan mencontreng, meski masih bingung dan buta mengenai caleg mana yg akan dicontreng.Mengapa saya memilih mencontreng? Berikut alasan saya pribadi :
- Sy tidak mau menyia2kan hak sy utk memilih
- Bila Golput, kemungkinan suara sy utk dipermainkan/digunakan utk hal2 negatif akn lebih besar (meski kalo sy mencontreng pun ada kemungkinan itu)
- Sy tidak mau krn ke-golput-an saya, maka akn ada partai atau golongan ttt yg tidak sy sukai akan 'berkuasa', sedangkan saya tidak berusaha utk mencegah itu. Setidaknya mencoba lebih baik daripada apatis.

Nah, sesudah itu, pertanyaan berikutnya adl caleg mana yg kompeten utk sy contreng? Pertanyaan yg amat sulit utk dijawab. Berikut proses yg sy alami.


Mencontreng dan Kamis Putih

Sejak awal, saya bertanya2 mengapa Pemilu bertepatan dengan hari Kamis Putih.... waktu ketika umat Katolik merayakan perjamuan terakhir antara Tuhan Yesus dengan para muridNya, waktu ketika umat disadarkan kembali untuk saling melayani satu sama lain, saling mengasihi tanpa pamrih dan tanpa takut merendahkan diri. Sebab melayani adalah tugas mulia bukan sesuatu yang harus ditakuti.

Namun kenyataan melayani bukan lagi hal yang lumrah kita temukan pada pemimpin masyarakat pada jaman sekarang ini. Saya sering bertanya pula, apakah mereka yang berada di Senayan dan tersandung kasus KKN, memiliki visi melayani ketika ia berniat menjadi wakil rakyat? Hal ini juga yang mendasari saya untuk memilih caleg pada Pemilu besok. Harapan saya, jika sso memiliki visi melayani, maka ia akan melaksanakan tugasnya secara sebaik2nya kepada siapapun dan dimanapun posisinya. Mungkin terdengar simplisistis. Namun terus terang, inilah yang tercetus di kepala saya di tengah kebingungan memilih caleg pada hari pencontrengan besok.

Dasar pemikiran ini tentu amat tidak mudah, karena melayani bukanlah sst yg nyata terlihat pada wajah seorang caleg. Bahkan prilaku dan kata2 manis pun tidak menjamin hati yang mau melayani secara tulus. Selalu ada agenda pribadi yg seringkali egois. Kita semua seperti itu.

Jadi... untuk menjembatani keinginan hati untuk mencontreng dengan kesulitan mengenali caleg yg pas, hari ini (meski agak terlambat) saya mencoba browse, googling, search di jejaring internet mengenai caleg2 dr berbagai partai. Dari proses browsing ini, saya mengharapkan bisa mendeteksi siapa2 saja yg kira2 sreg dg nilai pribadi saya dan kalau bisa mencerminkan nilai melayani yg saya harapkan itu. Sampai saat ini terus terang sy blm memastikan akan mencontreng apa... Doakan saya utk bisa memilih yg terbaik dr yg ada ya...

Demikian share sy ttg contreng mencontreng... Bagaimana dengan temans semua... apakah sudah siap mencontreng?

Tidak ada komentar: