Selasa, 08 Desember 2009

Reuni

Hari Jumat 4 Des 09 minggu kemarin akhirnya reuni sd/smp berlangsung juga. Setelah 13 thn-an berpisah akhirnya kerinduan terobati juga. Bahkan sebelum reuni berlangsung, berbagai persiapan sangat menggelitik rasa semangat utk ber-reuni. Panitia, yang sudah 3 thn mempersiapkan reuni dengan dedikasinya, tampak sibuk berseliweran mengedarkan undangan, menghubungi para peserta utk mendaftar, mengkonfirmasi bukti transferan, mencari foto-foto jadul, mengundang para guru, dan sebagainyaaa. Aku pribadi, meski tak ikut berpanitia-ria, tetap merasa excited dengan semua kesibukan ini dan tentu menikmati reuni pada hari H. Apa ya, yg membuat kita semua rata-rata (mungkin ada yg tidak merasa seperti ini) merasa excited utk ber-reuni (termasuk pertemuan lain di luar kegiatan reuni hari H itu)?

Aku ga tau persis jawaban masing-masing orang utk pertanyaan tadi. Untuk aku, aku merasa senang karena bisa mengetahui keberadaan teman-teman dari masa lalu, merasa terhubung kembali dengan masa lalu yg tentu sadar tak sadar membentuk aku yg sekarang, ingin sharing pengalaman, jika mungkin, tentang berbagai pengalaman hidup, dan sedikit ingin kembali mencicipi suasana masa dulu (yg pasti beda ya sama sikon dan tuntutan hidup sekarang). Ternyata masa lalu penting, ya... ternyata masa lalu yg sudah tak bisa terulang itu sadar tak sadar membuat sejarah diri kita masing-masing menjadi lengkap. Maka ketika kita menghadiri suatu acara reuni, kita merasa terlengkapi kembali. Merasa memiliki memori masa kecil kita, baik yg bahagia maupun duka. Dengan terhubungkan kembali dengan teman-teman dan guru-guru masa kecil kita, kita merasa di "rumah" lagi... Merasa diterima seperti apa adanya kita. Terlepas apapun peran yg kita jalankan sekarang, ada rasa aman bisa kembali ke masa lalu meski sebatas memori saja.

Tapi... mungkin ada juga yg menghindari reuni... Mungkin karena ada memori buruk yg pernah terjadi di masa lalunya sehingga justru menghindari reuni itu sendiri. Ah, untuk bagian yang ini untung aku tak mengalaminya. Meskipun ada mungkin sedikit, ternyata tidak membuatku merasa ingin menghindarinya... Ya, bersyukurlah aku. Karena mungkin sebagian kecil (atau besar? ) orang ada yang merasa tidak nyaman untuk kembali berkumpul demi memori masa lalu.

Apapun arti memori dalam suatu reuni, disana kita menemukan arti diri kita. Peranan diri kita bagi orang lain, seberapa jauh diri kita berubah seiring waktu dan seperti apakah kualitas perbedaan yang telah kita jalani. Memori, bisa dikubur seiring waktu dan sifat lupa manusia. Namun pasti akan ada saatnya ketika manusia kembali diingatkan bahwa kehidupan terdiri dari masa lalu, sekarang dan mendatang. Suatu siklus kehidupan yang memberi kesempatan untuk memupuk harapan, menciptakan rencana, mewujudkan mimpi dan terus menjadi lebih bahagia dari sebelumnya.

So guys, selamat bereuni-ria, dengan semua sosok di masa lalu dan terutama dengan memori diri kita di masa lalu. Semoga kita semakin didewasakan dengan semua pengalaman hidup kita.

Jumat, 04 Desember 2009

Kecewa

Kecewa
pertanyaan keraguan menjadi nyata
meninggalkan ruang kosong dalam relung hati
menanti harapan yang telah mati

Kecewa
ketika tau realita
kau tak seperti yang kusangka
betapa sakit didada

Kecewa
harus kuakui secara jujur agar hati tak lagi bertanya
agar jiwa tak lagi terluka
menerima semua yang ada secara nyata

Kecewa
biar tertinggal di masa sekarang
agar esok tetap cerah terbentang
agar konsekuensi diterima bukan ditentang