Rabu, 31 Desember 2008

Heading the Nu Year

It's time
to change another year
to recognize that we have more time to come
to walk on
to celebrate

It's time
to have another chance
to do some goodness
to do plans that we failed yesterday
to create n do some magic to our new plans

Feel anxious
feel worry
Feel happy
feel exciting
For everything we'll face in the future

Time
is only human made

Like clothes
that only made from fabrics
but feel shame without it

Like cars
that only made from metals, rubbers...
but feel lost without it

Like mobile phones
that only made from some metals, rubbers, ...
but feel empty without it

It's time
to celebrate life
to thank Him above
to give us such a wonderfull chance
to live our Life Lovingly

Happy Nu Year everyone...

Rabu, 24 Desember 2008

Malam Natal 2008

Malam ini malam Natal. Natal kedua setelah Teresa lahir...
Teresa masih batuk... kasian, natal kok batuk... tp ya begitulah adanya...
Seperti yg pernah saya ceritakan, Teresa sulit sekali meminum obat antibiotik yg diresepkan Dokter untuk radang tenggorokannya. padahal tidak pahit loh, sepertinya generalisasi dari puyer yg diresepkan utk panasnya. Sehingga ketika panasnya sdh sembuh dan puyer tidak lagi saya berikan, maka tetap saja dia tidak mau meminum antibiotik yg manis rasanya. Alasan kedua, mungkin karena dia punya feeling bhw antibiotik itu tidak cocok utk badannya... ya, tadi siang pipinya ada bentol merah... serupa dg bentol karena digigit nyamuk... kata suami saya, mungkin karena tidak kuat dg antibiotiknya (karena suami saya jg suka mengalaminya). Maka kami pun menyetop antibiotik itu (yg merupakan kelegaan bagi saya, mengurangi beban utk 'mengejar2' meminum obat) dan hanya memberikan obat batuk serta alergi yg pernah diresepkan Dokter (yg laen) sebelum masa sakit ini. Dan Teresa ternyata lbh lancar meminumnya... Hem, emang feelingnya bagus, ga salah kalo kami, sbg orangtua selalu berusaha mendengarkan pendapatnya... drpada memaksakan pendapat kami... Dan terbukti beberapa kali hal ini berhasil... Dengan mendengarkan pendapat Teresa, maka semuanya biasanya akan berjalan lebih lancar & baik. Ga berlebihan kalo saya menyebutnya, my Angel, cos she's an Angel indeed..
Malam ini Teresa jg tidur lebih cepat dr biasanya, yaitu jam 9 tepat. Sepertinya tuntutan badannya krn sdg sakit, membuatnya lelap lbh cepat dari biasanya, yaitu jam 10 an malam. Hal lain yg aku refleksikan, mungkin ini jg adl anugrah Natal utkku dan Teresa. Spy aku bisa beristirahat lebih awal dan bisa berkesempatan melakukan berbagai hal (berinternet ria, menonton indosiar yg menyiarkan misa dari Gereja Al-Gonz, yg notabene adl paroki saya dan ada kandang Natal yg dibuat Papa! :)). Hemm, emang ga basa2 kalo orang bilang, Tuhan akan berikan yg terindah pada saatnya... meski utk hal sekecil itu, saya merasakan kehadiran Tuhan.
Natal ini... mungkin biasa... namun menjadi luar biasa karena Teresa sakit menjelang tanggal 25 Des... kenapa? ga ada yg bisa jawab dg pasti. Sampai sekarang saya jg bertanya2 mengapa kejadian Teresa sakit ini diberikan takdir dekat dg hari Natal... masih meraba2... hal yg sejauh ini saya rasakan, adl peningkatan kesabaran dan ketidakegoisan serta kadar kreativitas dalam merawat Teresa sejak ia sakit minggu yl. Hem... tapi saya merasa ada hal spesial laen yg akan ditunjukkan berikutnya selain pelajaran2 berharga tadi... Just wait and see... n tentu saja do my best... ;)
Akhir tahun ini (bulan Des) saya mulai banyak mencari info ttg kerja part time n cara2 online yg menghasilkan tambahan income... kenapa? Jawabannya simpel, karena saya ingin menambah penghasilan bagi keluarga plus mengaktualisasikan diri yg selama menjadi ibu rt memiliki sst yg lebih ingin dikembangkan lagi... selain itu waktu yg dipilih sekarang karena melihat Teresa yg sudah bisa ditinggal dalam waktu2 ttt. Seperti yg sudah saya putuskan sejak Teresa lahir, bila pun akhirnya saya bekerja, saya akan mencari pekerjaan part time saja. Sebab saya tidak mau kehilangan banyak moment berharga dalam pengasuhan anak. selain juga karena idealisme saya dalam pengasuhan anak yg sulit bagi saya untuk mendelegasikannya kepada orang lain.
Begitulah yg saya alami di malam Natal ini...
Tak begitu banyak puitis namun tak habis juga refleksi
Tak begitu banyak variasi namun bukan juga membosankan
Tak begitu banyak tawa namun bukan juga berkubang dalam kesedihan
Terasa banyak hal sudah berubah
tak hanya dalam hati namun dalam sekitarku
Tak terasa hati selalu penuh
Meski kaki tak jalan jauh
Tak terasa pikiran selalu bekerja
Meski tempat tak selalu berbeda
Tak terasa tangan selalu aktif
Meski waktu terus berganti
Natal...
mengingatkan akan banyak hal
mengingatkan akan banyak nilai
yang mungkin akan terlupakan
yang mungkin terus bergema
terngantung pilihan manusia
Bila terus melihat kebosanan yg berulang
bila terus menganggap smua itu biasa
ya... hanya biasa dan berulanglah semua
namun pandanglah dg konteks
dg baru
dg semangat
maka api akan menghangatkan jiwamu
jangan biarkan berkubang dalam putus asa
karena dalam hati n jiwamu
disanalah energimu sll bergema
Selamat Natal semua...
Smg Natal kali ini membawa damai yg sll hadir selanjutnya di hidup kita...

May God's bless be with you always...

Love,
Ella

Minggu, 21 Desember 2008

Teresa Sakit

Hari Kamis (18 Des 08) siang Teresa mulai terasa panas badannya, saya ukur suhu tubuhnya 38,64 derajat. Saya blm merasa tll khawatir krn sblmnya dia pernah seperti ini dan bangun tidur sudah normal kembali. Apa lagi akan ada pesta Natal yang diadakan kantor suami saya sore ini. Di sana akan ada badut sapi dan Santa Claus. Tentu saja saya sama excitednya dg Teresa utk dating. Tapi kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. Sewaktu bangun dari tidur siangnya yg tidak bgt nyenyak, badannya tetap panas bahkan semakin sore dia tampak kurang ceria dari biasanya. Waktu makan sore pun dia tampak sering tidur2an dan lemas… bahkan mengeluh sakit (nyeri mungkin?). Maka saya dan suami merasa khawatir. Saya menelpon suster di rumah sakit langganan kami untuk menanyakan apa yang sebaiknya kami lakukan. Suster tersebut, yang ternyata baru kehilangan keponakannya krn DB, mengatakan gejala demam dan nyeri badan mungkin saja gejalan DB, maka sebaiknya diperiksakan ke dokter utk diperiksa darahnya. Wah, tentu saja perkataan suster tsb membuat saya agak panik. Hihihi, orang emang mudah panik kok mendengarkan perkataan semacam itu, jd semakin panik donggg… Jadi… kami membawa Teresa ke rumah sakit utk diperiksakan ke dokter. Selama perjalanan dan di rumah sakit, Teresa tak lepas dr gendongan saya dan terus terasa panas badannya yang semakin membuatku tak henti berdoa agar Tuhan melindunginya…Dokter pun memeriksa… beserta suster yang tak henti2nya bersin (kok ga pake masker?!)… dengan memberikan komentar yg membuat saya enggan dating lagi memeriksakan Teresa kepadanya. Ketika saya ceritakan kronologis sakitnya Teresa, dan tiba pada bagian rasa sakit yang dirasakan Teresa di beberapa tempat di tubuhnya, Dokter itu berkata “Aduh kayak Nenek-nenek aja…” Saya langsung merasa diremehkan oleh Dokter itu, langsung membela Teresa dan berkata bahwa sudah dua kali Teresa mengeluhkan dadanya terasa sakit. Karena saya selalu berprinsip utk mendengarkan komentar atau keluhan anak meski kita blm tau kebenarannya. Justru kita sbg orang dewasa bertugas utk mengetahui dan memeriksa keluhannya itu sehingga tau bagaimana menyikapinya dengan tepat, bknnya meremehkan… Tampaknya Dokter itu merasa ‘protes’ saya sehingga ia juga memeriksa bagian lutut kaki Teresa, yg dikeluhkan sakit oleh Teresa. Selama pemeriksaan berlangsung Teresa diam dan menuruti semua instruksi Dokter. Ini membuat saya bangga karena sbelumnya ia sering menangis dan tidak mau diperiksa oleh Dokter. Tampak sekali perkembangan pribadinya yg lebih baik dalam menerima kehadiran orang asing. Dokter berkata bahwa ada semacam radang di tenggorokannya dan meminta kami memberikan beberapa obat serta memantau suhu tubuhnya. Bila suhu tubuhnya berkisar 38 derajat ke atas sampai hari Minggu siang, sebaiknya Teresa diperiksa darahnya utk diagnosa lebih lanjut. Maka setelah menebus obat kami pulang. Dalam perjalanan pulang Teresa tidur dengan tenang dan terus tidur sampai pagi, pun setelah kami memindahkannya ke tempat tidurnya.
Hari Jumat (19 Des 08), badan Teresa masih panas. Makan pagi dan minum obat pagi bisa terlaksana dengan cukup baik. Dia mau meminum obatnya (3 macam) dengan memakai pipet, bahkan puyer dan antibiotiknya pake pipet… hehehe ga pa-pa lah asal masuk. Mendekati makan siang, saya tidak bisa membendung keinginannya utk keluar kamar dan bermain dengan Mbak Kimah. Maka saya pakaikan celana panjang dan baju piama tangan panjang yg tak tll tebal sehingga cukup melindunginya dr angin nakal, yg memang byk bertiup di luar, mengingat rumah kami sangat ‘open’… so makan siang dan minum obat cukup baik jg, dengan banyak bantuan dari si Mbak… lumayan lah utk saya mencharge energi baru dg makan siang yang cukup tenang, meski masih dalam ruangan yg sama dg Teresa dan Mbak-nya. Meski Teresa pada akhirnya mau meminum obatnya siang itu, namun pada suapan obat yg terakhir, Teresa sempat menangis krn kaget akan gerakan Mbak yang tiba2 menyodorkan gelas. Tangisan ini juga memperlihatkan kelelahannya. Maka buru2 saya membuatkan susu dan mengajaknya beristirahat siang. Sore harinya, suhu tubuhnya 38,33 derajat. Cukup membuat saya menaruh harapan utk kesembuhannya. Makan sore dan minum obat sore itu berjalan so-so, artinya ya lumayan lah… bisa masuk… Malam harinya dia juga tidur cepat, yaitu pukul 20.30. Hem, tumben nih.. biasanya kan jam 10 – 11 an! Hehehe, yah blessing in disguise lah…. ;)
Hari Sabtu (20 Des 08) adl ‘nightmare’ utk saya. Teresa tidak mau meminum obatnya sama sekali. Meski dicampur di buah, Teresa hanya mau memakan sedikit dan berkeras tidak mau meneruskan. Demikian pula siang harinya. Makannya memang tidak tll terpengaruh, apalagi siang harinya disuapi Mbak Kimah sambil bermain. Makannya jadi banyak. Memang saya sengaja membiarkannya bermain di kamar mainnya dengan Mbak-nya, spy ga tertekan berada dalam kamar terus. Kalau pagi dan siang ada sedikit obat yang masuk, maka sorenya tidak ada sedikitpun obat yg berhasil masuk. Dia tidak mau memakan pisang yg saya campurkan dengan obatnya (padahal obat ini rasanya cenderung manis lho..). Ia menyicipinya dan melepehkannya lagi. Namun entah dari mana, mungkin karena saya sempatkan tidur siang ketika ia tidur, saya sedikit merasa tenang dan mendapatkan energi lebih utk bersabar serta bercerita kepadanya panjang lebar ttg pentingnya minum obat bagi kesehatannya. Juga mengulang kesenangan yg akan didapatkannya bila cepat smbuh krn mau minum obat. Akhirnya saya pasrah, dan mengatakan kepadanya utk menentukan sendiri kapan mau minum obat (kalau Teresa mau minum obat, bilang sama Mama ya…). Yah, spt yg bisa ditebak, ia tidak mau minum obat sampai tertidur jam 21.00 malam itu. Malamnya, saya ukur suhu badannya. Hasilnya, membuat saya dan suami merasa kaget, yaitu 39,36 derajat! Langsung saya menelpon suster dan seorang dokter utk meminta advice. Sang dokter tidak mengangkat telponnya. Sang suster menyarankan membangunkan Teresa utk memberikan obat. Spy tidak terasa pahit, bisa diberikan dengan madu. Kebetulan kami masih menyimpan persediaan madu, meski tinggal sedikit. Maka ketika Teresa tampak sedikit terbangun, saya tawarkan madu utk menurunkan panasnya (saya tidak bilang obat krn takut dia langsung menolak). Hem, rupanya ia mau krn mendengar kata madu. Namun setelah disiapkan, ia menolak keras. Selama kurang lebih setengah jam, kami membujuknya meminum ‘madu’ itu, namun tetap tidak berhasil. Akhirnya suami saya memutuskan utk membiarkannya tidur malam itu tanpa meminum obat, dengan harapan besok pagi keadaannya akan lebih baik. Maka sesuai permintaan Teresa, aku membacakan 1 cerita dan membuatkannya susu botol kesukaannya. Dan tertidurlah dia dengan damai sampai esok paginya.
Minggu (21 Des 08), kami bertiga bangun agak siang, jam 09.00. Mungkin karena merasa lelah akibat ‘perjuangan’ tadi malam. Teresa bangun dengan ceria (seperti biasanya) dan terasa badannya tidak sepanas tadi malam. Ia cukup semangat menyantap donat yang sengaja dibelikan Papa agar Teresa semangat makan. Setelah makan, sesuai tips dari teman suamiku, obat puyer Teresa saya campur ke dalam susunya. Wah, cara ini berhasil! Dia tampak lahap meminum susunya. Dan jam 11.00 suhu tubuhnya sudah normal, 36,9… derajat… Wah! Betapa senang saya dan suami saya. Nyatanya, Tuhan menjawab doa saya tadi malam utk memberikan mujizat. Wah…. Saya sangat bersemangat dan bercerita dengan ceria utk Teresa. Siang harinya, saya memberinya makan di kamar sambil menonton tv. Acara makan berlangsung dg cukup lancar. Namun Teresa hanya mau meminum sedikit jus jeruk dan papaya yg saya campurkan antibiotik di dalamnya. Saya membujuknya dengan berbagai macam bentuk cara minum, dari gelas bebek, sedotan, sendok, sampai dot. Semuanya ditolak mentah2. Kondisi badannya memang telah berkeringat tanda telah sehat kembali, namun antibiotiknya harus tetap dihabiskan ssi instruksi Dokter. Akhirnya Teresa tertidur ketika saya tinggal membuat susu di luar kamar. Karena susu telah saya campur dg antibiotik (iya dong, saya tidak menyerah) maka saya berusaha membujuknya meminum susu tsb. Hal ini tidak sulit krn dia biasa meminum susu smbl tidur. Maka saya menemaninya sampai dia meminum sbagian besar susu itu. Sekarang Teresa sedang tidur siang dg cukup nyenyak. Meski terdengar reak dari tenggorokannya dan terbatuk2. dan baru saja saya mendengar penjelasan suami bahwa sebenarnya antibiotik tidak boleh dicampur dg susu krn akan mengurangi khasiatnya. Yang boleh dicampur dg susu adalah puyer. Antibiotic boleh dicampur dg madu atau buah. Hem… berarti ‘perjuangan’ masih panjang, nih! So, wish us luck, friends! Smg akhirnya Teresa bisa total sembuh ya…. Caiyo! *O*

Selasa, 16 Desember 2008

Pengalaman terindah

Menjadi Ibu adalah peristiwa yang tak ternilai oleh apapun
tak pernah kubayangkan bahwa ada pekerjaan yang sulit diprediksi seperti ini
rencana boleh aja, harus malah
tapi jangan marah kalo ga berjalan

Menjadi Ibu adalah anugrah yang terindah
semakin kagum dan yakin akan keagungan Nya...
bagaimana seorang janin berkembang dalam rahimku
dilahirkan
dibesarkan
tersenyum
menangis
semuanya membuatku AMAZED....
sering juga terharu karenanya

Apa yang orang tua lain katakan tentang parenting itu semua bener
meski klise itu bener
tentang bagaimana repotnya jadi ibu
tentang bagaimana senangnya ketika anak kita tertawa
tentang bagaimana bingungnya ketika anak kita menangis tak henti
dan tentang hal lainnya....

tak pernah kubayangkan semuanya akan menjadi seperti ini
banyak hal yang bisa kupersiapkan sebelumnya
namun tidak seperti menjadi IBU karena berkaitan dengan manusia kecil, si bayi yang belum kita tau seperti apakah dia
makanya meski aku tau ada stress post natal u ibu, tetep aja aku mengalami rasa stress....untungnya ga nyampe baby blues syndrome berkat dukungan dari suami n keluarga lain....

Menjadi IBU adalah pengalaman yang membuatku amat kaya
Menjadi IBU adalah pengalaman yang tak mungkin akan kutukar dengan apapun
Terima kasih Tuhan, untuk bisa mengalami pengalaman terindah ini.

18 10 06

At the end

At the end of the day,
I only count my blessings
Wish 2morrow will b better
And promise myself to try better

At the end of the day,
I see more clearly of
His Purpose in my life
that every laughter has its values
that every tears has its meanings

At the end of the day,
I have pride to has survive today
I have blessed to still have hopes for tomorrow
I have humbleness to realize i'm nothing unless a little part of this giant life

At the end of the day,
I realize, still I have many things to learn
I realize I haven't done my best for some important things
I realize I haven't give all my love to everyone that I love
I realize many dreams still a dream only

At the end of the day,
I realize I'm juz human with all my weaknesses and talents
I realize many things I still want to do tomorrow
I realize tomorrow could be the answers of today's questions
I realize today is a blessing from God

At the end of the day,
I feel grateful to be alive!

17 Feb 06

Do I Need to Running?

I see people run
They always look like after something
Hurried like something chasing their back

So I asked them why they were acting like that

A man said that he wants a better status in his office,
so he does everything to reach it even with cheating

A beautiful young lady said she wants 2b famous and be rich,
so she doesn’t care about her surrounding and only live in her fantasy world

A mother of two said she wants her children be a smart and modern people,
so she doesn’t let her children have their own free time

Many answered that they want 2have a lot of money to buy anything they want,
but make them loose many things in their life

Ah, so many answers that I’ve got
But none make me understand why they should chasing those things

For me
I have a good status wherever or whatever I do if I’m an honest, reliable, and responsible person
I feel famous and rich when people around me thanked me because I helped them
I will feel that I have smart and modern children if they are already make out the best of them, whatever they do
And off course I need money, but I realize many things can not buy by money, like a beautiful smile from your children when you are playing with them
A warm hug from a long lost friend, a good handshake when you say thank you to your staffs
And many million things you could add yourself

Well….
For me
There’s nothing to be worried
If I’m not there among them who are chasing material world

Because I believe
In this heart
In this mind
In this soul
I have everything I need
I full myself by me

If God has given me many beautiful things in my life
I feel blessed of those treasures
And I’ll keep it always in my soul
And I love them forever

Ella,
28 February 2008

Kemarin

Kemarin aku menonton sebuah acara talkshow di tv
It makes me real sad
Narasumber itu bercerita tentang anak-anak yang menjadi korban
Korban segala macam
Dari kepentingan politik dan lainnya
Yang mengagetkan aku adalah yang menjadi korban incest
Ada kengerian kemualan yang muncul
We must do something, kata seorang penelpon,
Dia menyaksikan seorang anak perempuan 12 thn memiliki 2 anak dalam 2 th karena ditiduri kaum lelaki di tempat tinggalnya
Ibu Narasumber bercerita ttg anak ABG yang melacurkan diri untuk mendapat uang 100 ribu untuk ganti hp
Ada juga seorang bapak yang incest dengan anaknya karena merasa lebih baik daripada jajan di luar
Ah, Tuhan…
Betapa aku hidup di dunia yang lain dengan mereka
Dulu (ah ga kerasa aku sudah tua ternyata wakakak)
Aku dan tmn2 kuliahku berhasil mewujudkan idealisme menolong anak2 jalanan
Meski usaha kami tidak sebesar para aktivis yang hebat2 itu
Namun setidaknya kami mewujudkan apa yang mjd passion kami
Menjadi teman mereka
Teman
Adalah kata yang kami pilih krn kami ingin membantu dengan kasih bukan dengan materiil semata
Kini ketika waktu bergulir
Kami disibukkan oleh dunia kami masing2
Banyak yang bergelut dan mengembangkan passionnya
Kalau boleh berkata, Aku bangga dengan mereka
Ada juga yang bekerja untuk memenuhi realita ekonomi keluarga
Ada yang seperti aku memilih berkeluarga merawat anak n suami
Akankah passion itu kembali terwujud?
Ataukah hanya menjadi masa lalu yang indah?

Nov 08

Mereka – Aku

Dari dulu aku ingin menjadi seperti mereka
Tak kenal takut akan ancaman
Tak kenal takut akan tindakan mengerikan dari lawan
Tak kenal gentar untuk mempertahankan prinsip

Dari dulu aku kagum akan mereka
Yang membela kaum marginal
Yang mengangkat kaum papa
Yang mencintai kaum terbuang

Dari dulu aku ingin berada disamping mereka
Berjuang
Bertahan
Melindungi
Melawan
Mempertahankan
Memberikan

Namun ternyata aku tak sepemberani mereka
Aku tak sekokoh mereka
Aku tak bisa menjadi mereka
Aku merasa tak sebesar jiwa mereka
Yang tak gentar akan semua tantangan
Yang terus berpegang pada nilai sebuah perjuangan kemanusiaan

Aku cenderung pemalas
Takut memulai perubahan
Aku cenderung kolot
Tradisionalis
Monoton
Senang pada kemapanan
Menemukan kedalamaian dalam kemapanan dan dunia yang ada
Meski selalu menyimpan tangis hati terhadap segala kebobrokan kemanusiaan

Mereka sebaliknya
Berani berbuat perubahan
Berani berjuang meski kematian menghadang

Aku pengecut
Karena jika kematian dan ancaman lain menghadang
Aku tidak berani maju
Aku tidak berani meninggalkan keluargaku
Aku tidak berani membayangkan anakku berkembang tanpa aku
Aku tidak mau kehilangan semua hal yang ada padaku sekarang
Sebab aku merasa bahagia
Aku merasa terberkati dengan apa yang aku miliki

Benar kata mereka
Seseorang sulit maju berjuang demi kemanusiaan
Jika belum memiliki pengalaman pribadi yang memaksanya berjuang

Aku mungkin bukan mereka
Tapi aku bersyukur
Atas semua impian dan perjuangan yang pernah mampir dalam hidupku
Atas semua perjuangan mereka yang tak kenal lelah
Yang aku selalu berdoa tak akan berhenti
Aku bersyukur bisa mencicipi kehidupan jiwa mereka
Yang membuat semua manusia merasa kemanusiaan mereka hidup
Tak sia-sia
Mereka selalu menjadi contoh kemuliaan sifat manusia, yang mungkin egois namun humanis

Dulu aku bercita-cita menjadi seperti mereka
Lambat laun aku berproses
Sekarang aku sadar
Aku sekedar pengamat (at least for now)
Aku adalah aku yang sekarang
Tak perlu memaksa menjadi seperti mereka
Biarlah mereka menjadi mereka
Aku pada saatnya akan menemukan jalanku
Sesuai keprihatinanku (yang pada dasarnya sama dengan mereka)
Namun jalannya akan berbeda dengan mereka…

Mereka
Aku
Bukankah sama2 manusia?
Yang sama-sama mencari arti hidup
Berjuang demi kebaikkan hidup
Dan ingin selalu hidup dalam jiwa dan raganya

Mereka
Aku
Biarlah tetap begitu….

071008

UNTUKMU

Hari ini ulang tahun pertamamu
Betapa bangga aku melihatmu

Setahun tlah lewat
Bukan waktu singkat
Namun cukup untukmu berkembang dari bayi menjadi seorang manusia kecil

Tak pernah kubayangkan
Inilah kau
Yang kukandung
Yang kususui
Yang kudekap setiap malam
Sekarang tlah beranjak menjadi seorang bocah

Terbanglah kupu-kupu kecilku
Bentangkanlah sayap-sayap indahmu
Terbarkanlah pesonamu kepada dunia
Agar mereka terhibur karenanya

Jangan ragu untuk melesat jauh ke angkasa
Disanalah kau dapat memperkuat sayap-sayapmu
Dan melihat warna-warni indah dunia

Jangan berputus asa
Pupuklah harapanmu akan masa depan yang cerah
Sehingga dunia pun memiliki harapan yang sama

Dunia memang bukan surga
Namun dunia adalah tempat yang indah
Yakinlah akan ini

Berikanlah kasihmu kepada sesama
Seperti teladan Bunda Teresa
Yang menjadi pelindungmu

Nak,
Tak mau kuperpanjang lagi kata-kata ini
Kurasa air mata dan tawa bahagiaku tlah mencerminkan semua yang ingin kusampaikan

Terbanglah kemanapun kau mau
Ku akan di sini bila kau butuh

Selamat ulang tahun yang pertama, Teresa.

Cium sayang dan peluk erat,
Mama
20 Mei 2007
(it always make me cry everytime i read this poem)

More bubbles

Kalau kau menangkapnya
Menahannya
Dalam posisi
Serta media yang tepat
Maka ternyata ia dapat bertahan

Artinya
Serentan apapun impianmu
Seringkih apapun harapanmu
Semuanya tergantung bagaimana cara kita memeliharanya sehingga bertahan
Tak lekang waktu dan tak pecah oleh tantangan

Peliharalah keindahan sebuah impian
Namun jangan tenggelam di dalamnya
Kau bisa mabuk kepayang olehnya

Kalau memang impian itu terwujud
Maka biarkanlah ia terbang dan menjadi kebahagiaan orang lain juga
Dengan pemikiran ini impian akan terus berwujud nyata
Tak lagi hanya impian belaka

Bubbles
Bubbles
Bubbles
Fly away so high
Without fear of falling
Without fear of tearing apart
Cos we can always create our own bubbles….

071008

Seperti

Layaknya sekuntum bunga yang indah
Seperti itulah aku ingin hadirku membekas
dalam hati setiap orang yang kutemui

Layaknya seekor burung hantu yang bijaksana nan pintar
Seperti itulah kesan yang ingin kusampaikan kepada lingkunganku

Layaknya sebatang pohon beringin tua yang kokoh berdiri
tak peduli angin badai menerpa
Seperti itulah keteguhan yang ingin aku hadirkan

Layaknya sebuah payung yang selalu siap menaungi kala panas dan hujan
Seperti itulah kuharap hadirku ada bagi orang-orang di sekitarku

Layaknya kupu-kupu yang lembut nan bebas berkelana
Seperti itulah kuharap jiwaku tumbuh tanpa beban

Layaknya….

Ah, tapi…
Aku bukan bunga
Aku bukan seekor burung hantu
Aku bukan sebuah paying
Aku bukanlah seekor kupu-kupu

Aku adalah aku
Manusia
Yang terus belajar
Yang terus berusaha menjadi yang terbaik
Yang adalah seorang ibu dan istri
Yang adalah seorang professional
Yang berusaha terus jujur pada semua tentang apapun

Aku adalah aku
Entah persepsi apa yang aku tampilkan
Namun aku adalah aku
Kuharap aku tak takut untuk selalu menjadi aku

Dan semoga aku bisa menjadi indah, teguh, melindungi, serta bertumbuh sebagai aku
Bukan sebagai yang lain…

071008

Senin, 15 Desember 2008

Yes, yes, yes! I’m Back!

Kata-kata membanjiri pikiranku
Menunggu tertuang dalam sebidang kertas kosong
Menunggu diketikkan dalam sebuah halaman baru

Biarkan berkembang
Kemanapun ia pergi
Jangan dihambat
Jangan takut

Yes!
Aku bisa
Aku bisa
Aku muncul lagi
Aku eksis lagi

Aku merasa ada lagi bagiku
Karena pada saat aku menulis
Aku merasa ‘memiliki’ hidup(ku)

Aku merasa alive!

Yes!


071008

Pin, Where are You?

Pin is a little white furred puppie. He lives with Anie, a 4 years old little girl. Anie lives with her Mama and Papa in a small red bricks house. Every morning, Anie will greet Pin before she goes to kindergarten. “ Bye, bye, Pin…. I must go now. My school bus is here. Please look after Mama, because Papa is already went to his office” Anie said cheerfully. Pin answered with some loud bark, “Wuff, wufff…”

Now, there’s only Pin and Mama at home. Mama comes out and said to Pin, “Pin, I must cleaning rooms inside. But I’ll be back with your meal. Just play around here with your ball. Allright? Be a nice boy…” Pin once again barks happily.

Then he is playing with his ball. He enjoys it very much. Suddenly the ball rolling to the gate and keep on rolling through the Big Dog’s house, in front of Anie’s house. Pin really want his ball back, it is his favorite toy. So he runs after the ball. He stopped when he arrives in front of the Big Dog’s house. But he cannot find his ball. He is looking slowly, thinking where the ball could hide.

Suddenly the Big Dog’s bark surprises him, “Wafff, wafff, hey little Pin. Here’s your ball…!” Pin, who already know the big sound, smiles and said, “Wuff, wuff, thanks Big Dog! I was looking for it. It is my favorite toy, you know?” “Yeah, I know well it’s your favorite toy, I see you play with it everyday. Hey, how ‘bout we playing together now?” said Big Dog. “Wufff! Okay!” replied Pin. So they are playing. And Pin forgets his meal at home.

Meanwhile at home, Mama is looking around for Pin. “Pin, Pin! Yuhuuu…. Where are you? I already prepared your meal here… Come here, boy!” But, Pin doesn’t seen anywhere in the yard. So, Mama go to the gate and find the gate was opened. She wonders and yells call for Pin. But still no respon from Pin.

Mama decides to go inside and lock the gate. She thinks that Pin is somewhere playing in the yard and will come to eat his meal.

Outside, Pin already feels tired and hungry after playing such a fun ball game with Big Dog. So, he said to Big Dog, “Hey, Biggie! I must come home and eat my meal. I feel hungry. Next time we’ll play again, ok?” “Wufff, ok little Pin. Nice to play with you. See you another time!” Said Big Dog.

Pin, with the ball inside his mouth, runs as fast as he can. But he disappoints because he saw the gate closed. He barks as loud as he can. But Mama doesn’t hear him, because she’s cleaning inside the house. Feels tired, Pin lie his self in front of the gate. His stomach start to ache, he is hungry. So, there’s nothing he could do. He only could lie down and waiting for someone open the gate. So he waits and waits…

Untill… a familiar bus’ sound come… and, there’s Anie come home from school with her buss school. Pin is so relieve and stand up straight away. He barks happily to Anie. Anie confuse, wondering why Pin lie alone outside the house. She open the gate and Pin running in and straight away go to his bowl. He eat so fast because his stomach is so hungry. Mama and Anie stared at him, amazed at how fast he finished his lunch.

Whew! What a tiring day for a little Pin. He’s glad he’s home now.

Senin, 01 Desember 2008

One Fine Day

Today was such a fine day
Nothing but smiles and laughter
Today, Sunday
This is really a God's day
He show mercy for me n my lil family

Two days ago
I felt so helpless
I prayed to have a miracle
So I can be a better person

And today
On Sunday
On God's day
When we all go to curch
God gave me that miracle
that Love still here

I dont need to worry
Because He always give His tender love

Its such a find day
Its not about the material we bought
Its not about the food we ate
but Its about the Love I feel
its about the togetherness
that I know wont go anywhere
but stays in our hearts

Thanks God
For this fine day