Sabtu, 28 Februari 2009

Hari ini Aku Bahagia

Hari ini aku bahagia.
Aku melakukan perjalanan pertamaku, sejak sekian waktu adanya Teresa, sendiri
aku pergi ke sebuah pusat perbelanjaan dekat dg rumahku, yg meski tak seterkenal dan seelite mall lainnya, ttp saja it feels homy 4 me hihihihi
mungkin krn tak perlu menegadah demi melihat harga2 atau penampilan yg (utk saat ini) tak terjangkau olehku
Langkahku menuju sebuah toko buku yg terkenal itu, mencari bahan utk suatu tugas dan juga sebuah buku yg mgkn cocok utk temanku yg berultah hari ini
Senangnya, semua tujuanku hari ini di mall itu terpenuhi :
topi mandi utk Teresa
sejumlah alat2 tulis utk kegiatan Teresa
buku utk aku (Fenomena Gunung Kemusuk)
buku utk temanku (Dengarlah ... -Susanna Tamaro)

Langkahku kupacu menuju pintu keluar
karena ku akan melanjutkan ke rumah temanku
utk sekedar merajut untaian memori yg telah lama tergantung dalam hati masing2
dan juga tentu menyampaikan kado sederhana berbalut ucapan bahagia utk ultahnya

Kumelompat ke dalam angkot
semilir angin menghantar bau asap yg lama tak kuhirup
agak menusuk jadinya
ya dinikmati saja
Masuklah dua orang anak khas kota metropolitan
anak jalanan
yg menjadi fenomena penuh tawa dan pedih tersendiri bagiku
dengan aroma badan yg amat ku kenali
belum berubah
Mereka menyanyi seadanya sambil mengedarkan sejumlah amplop
Demi memori jiwa
Demi kegundahan hati
Demi mengobati ketidaksampaian tanganku utk menolong mereka
Kumasukkan sejumlah uang kecil ke dalam amplop yg mereka sodorkan
mereka pun berlalu
meninggalkan sejumlah bekas yg sejak lama selalu ada dalam hatiku
di sebuah ruang yg tak akan tergantikan

Lalu aku memberi tanda agar si supir menurunkan aku di sebuah jembatan kecil
ku membayar ongkos dan berjalan ringan menuju rumah sahabatku
Ah, pertemuan yg indah
setelah sekian lama kami absen
tentu tak terkira rindu yg terasa
Kami berpelukan
dan kami berceloteh riang
tentang apapun
Loncat ke sana kemari
tanpa peduli alur pembicaraan yg tak tentu arah
Khas pembicaraan kami
Dua sahabat perempuan yg sudah sangat mengenal satu sama lain
jadi tak masalah bila satu pertanyaan tak terjawab
malah berkembang dan membicarakan topik baru bahkan
Hahahha benar2 tak konsisten n tak valid
tapi tokh tak ada yg peduli
yg kami rasakan hanya kimiawi persahabatan yg kental

Waktu berlalu
beberapa es potong telah masuk ke perutku
juga beberapa gelas minuman segar serta sepiring emping berkecap
oiya ditambah sepiring kecil mie goreng, paksaan sang Tante, sbg ucapan doa lain utk ultahnya sahabatku itu
Aku pun mulai bersiap utk dijemput suami
utk pulang menyongsong buah hatiku kembali
Memberikan energi yg sdh terisi ulang
laksana hp yg baru dicharge

Sahabatku menemaniku berjalan ke depan
dan aku pun masuk ke mobil
dan meluncur pulang

Ah, betapa Sabtu siang yg bahagia
Sejenak menjalani sendiri
Menghadiri reuni kecil dg seorang sahabat
Dibumbui memori kecil ttg sahabat2 kecil nan rapuh di jalan

Ah, terima kasih Tuhan
atas semua kesempatan ini
Utk bisa merasakan kebahagiaan kecil dalam arti raksasa
Sehingga jiwaku yg penat kembali segar
Utk merawat senyuman jiwa malaikat kecilku
juga menyayangi belahan jiwaku

Hari yg bahagia...
yg akan kugenggam selamanya dlm hatiku

28 Feb 09
(catatan pada hari ultah seorang sahabat)

Senin, 23 Februari 2009

There's A Gap Between Us

A gap that leaves nothing but hollow
A gap that leaves no sounds but silence
A gap that gives nothing but sadness
A gap that filled nothing but emptiness

There's a gap between us

A gap that makes me cry out inside
A gap that makes me make no move for us
A gap that makes me wish I want to be blinded by love
So I can dismiss this gap...

There's a gap between us
And I dunno when it'll be over...

Senin, 02 Februari 2009

10 Simple Things That Makes Me Feel Smile Again

When I fell bad, here's 10 simple things that can make me smile again:

1. The smell of a fresh new soap bar

2. Nice simple smile from my hubby

3. A smile from my angel, Teresa

4. A bowl of a warm noodle soup

5. The smell of a wet soil and grass

6. A beautiful flower(s)

7. A sincere "hello(s)" from a friend

8. A good joke

9. A nice song

10. A comment for my writing at my blog or anywhere I put it

So, please share ur own 10 simple things... so maybe, we can put smile on each other face...

Smile.... :))

Ella (030209)

Hari Minggu Itu

Hari Minggu kemarin,
Aku melihat sebuah keluarga
Seorang bapak, ibu, seorang anak perempuan, dan seorang anak laki-laki

Tak bermaksud menilai
Namun mata fisik ku secara alami melihat
Penampilan mereka yg kontras
Berbeda dg umat lain di lingkungan itu

Bila yg lain tampak memiliki kulit muka yg bersih, seakan tak setitik noda pun mampu mengotori kulit mereka, dilengkapi pakaian yg berkelas
Maka, keluarga ini seakan salah berada di dalam sebuah pesta yg bukan milik mereka
Sang Bapak memiliki kulit kecoklatan gelap dengan bintik-bintik serupa jerawat, ditambah rambut palsu yg kurang sepadan dg penampilannya
Sang anak perempuan, berjalan dg ceria, memakai gaun dengan detil kerut-kerut di dada serta sederet hiasan batu tempelan
Meski semua itu tidak mengurangi kekusyukan mereka beribadah

Hari Minggu itu
Aku berpikir dan menyadari
Betapa dangkal pandanganku, seorang manusia
Menilai segala dari sampulnya, dari penampilannya

Betapa naif aku menilai
Hanya membandingkan penampilan luar yg berbeda dg yg lainnya

Betapa polos jiwa kebendaanku
Hanya menampakkan apa yg mata duniawi nyatakan

Ku berbalik bertanya,
Apakah yg di Atas akan memandang spt aku?
Apakah Dia akan menilai semacam aku menilai mereka?
Apakah ada nilai lain yg Dia akan tambahkan dalam menilai mereka?
Apakah Ia akan melihat pemandangan yg berbeda dg aku?
Seperti apakah mata Ilahi-Nya memandang manusia?
Apakah....

Ah, tak seorang pun tau dengan pasti
Apa yg jelasnya Dia pikirkan atau rasakan

Namun seperti banyak umat lain,
Aku PERCAYA
Dia memandang melampaui mata manusiawi yg fana
Dia menilai bukan hanya fisik dalam dunia matrealistis belaka
Dia membelai kita berdasarkan apa yg ada di dalam hati yg tulus

Dia melampaui diriku
Dia melampaui semua umat
Dia mengajarkan apa yg selalu kita dambakan
Cinta kasih tanpa Pamrih
Cinta kasih yg tulus

Hal-hal yg klise namun sulit dipraktekkan

Hari Minggu itu
Aku menyadari
Hanya tangan menengadah, mulut berpuji-pujian, dan hati berserah
yg bisa kupersembahkan kepadanya
Aku menyadari
Betapa agung kasihNya
Betapa tak terikat dg dunia nan matrealis, yg aku hidupi sekarang ini

Hari Minggu itu,
Aku sadari
Betapa merindunya jiwaku
akan kasihNya yg suci
Betapa inginnya aku
mewujudkannya

Wahai, Dikau yg disana...
Biarkan ke-Ilahi-anMu
tertular setitik saja utk jiwaku
Biarkan ke-Abadi-an Mu
selalu disadari oleh jiwaku yg fana
Biarkan ke-Maha-Semua Mu
selalu menjadi kekuatanku

Wahai Dikau yg disana...
Biarkan aku lebur dalam kasih-Mu

030209
(Reflection on 01Feb09, one fine day with my fam.)