Senin, 14 Oktober 2013

Berbelanja di Dunia Maya

Sejak saya aktif di dunia maya, facebook khususnya, yaitu kira-kira tahun 20006-7an, saya memulai perubahan dalam gaya konsumsi saya terutama dalam hal fashion. Fashion secara spesifik adalah pembelian baju dan aksesoris (kebanyakan kalung). Perubahannya sih sederhana, yang tadinya membeli lewat toko standard offline, jadi lebih banyak membeli secara online. Bahkan kalau dilihat baju-baju yang tergantung di lemari baju saya, yang saya gunakan biasanya untuk berpergian, adalah hasil hunting online. Alasan utama adalah kepraktisan dalam berbelanja online. Praktis karena bisa dilakukan dari rumah, sambil mengerjakan ekerjaan dari manapun, tinggal transfer, duduk manis dan menerima barangnya. Jika masalah ukuran, saya punya cara yang saya rasa semua customer online menjalani yaitu benar-benar mengecek ukuran sebelum deal. Kalau masalah motif dan warna, yah kadang memang suka kaget sedikit karena apa yang terlihat di gambar tidak seratus persen sama dengan aslinya. Memang itulah resikonya ya. Tapi ketika sudah beberapa kali mengalami berbelanja online, jadi terbiasa memilih dan menerima keterkejutan itu. Dan jadi keasyikan tersendiri karena ada rasa deg-deg an menunggu barang yang sebenarnya. Selain itu, kepraktisan ini saya anggap cocok dengan saya yang memang tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengubek-ubek tempat perbelanjaan untuk mencari-cari baju. Ketika berkunjung ke pusat perbelanjaan (apapun bentuknya), saya sudah memiliki fokus tersendiri, yang biasanya adalah membeli kebutuhan sehari-hari, dan hiburan untuk si kecil. Jadi, tentu tidak cukup waktu dan energi utk bisa mencari-cari baju bagi saya sendiri. Dan mungkin timbal balik juga, karena sudah merasa cocok dengan efisiensi waktu dan tenaga berbelanja online, maka membuat saya malas dan kurang berminat mengeksplorasi toko2 offline. Bayangkan, kalau di toko online, saya bisa melihat beribu2 produk, yang ditata satu per satu, tinggal klik-klik bisa liat spesifikasinya (mulai dari ukuran, bahan, harga, dll)dalam waktu yang bisa saya tentukan sendiri, dari sumber yang tak terbatas. Kalau dari toko offline, pasti butuh waktu lama dan harus siap pegal-pegal kaki. Kekhawatiran yang biasa dirasakan dalam berbelanja online biasanya adalah kredibilitas online shop. Nah, kekhawatiran ini untungnya belum pernah menjadi kenyataan dalam perbelanjaan saya. Mungkin karena saya selalu menggunakan kelebihan berbelanja pada toko online di facebook. Yaitu bisa menelusuri jejak kredibilitas si online shop secara real time. Misalnya melalui komentar-komentar customer lain di wall mereka, pengalaman dari teman-teman dekat yang jadi customer mereka dst. Kemudian saya juga melihat bagaimana respon mereka ketika menerima pemesanan, dari tutur kata, cara menjawab, dan kecepatan merespon. Selain itu, ada beberapa teman yang berkata bahwa kekurangan berbelanja online adalah tidak dapat memegang dan melihat secara riil barang yang akan dibeli. Yah, kalau hal ini memang saya rasa kekurangan besar bagi perbelanjaan online, yang tidak bisa dikompensasi dengan tips apapun. Jadi saya rasa, selain alasan-alasan di atas, para customer online setia seperti saya, tampaknya memiliki kemampuan persepsi visual yang dominan. Sedangkan, mungkin teman-teman yang tidak sreg berbelanja online karena tidak bisa melihat dan memegang langsung barang yang ingin dibeli, memiliki persepsi sensorik yang lebih dominan. Ini analisa ngasal saya saja, loh. Bukan berdasar pada teori atau penelitian ilmiah tertentu... sekedar berpendapat hehehe... So, apakah mau berbelanja secara maya atau tidak? Semua tergantung pada temans semua :D Happy Shopping! N.B. Jangan lupa mampir di toko mainan dan buku anak saya ya di Allegra Os, atau utk beli tas-tas etnik di Allegra Bags. (boleh dong ya promo hihihihihi.... tengkyuuuu).