Senin, 16 September 2013

Kekuatan pikiran

Hari jumat yang lalu, saya pulang dengan perasaan sangat lelah. Daya biarkan anak saya asyik sendiri dg berbagai kegiatan, sementara saya tidur sejenak. Bangun dari tidur siang, memang saya merasa sedikit Segar. Namun lama kelamaan hidung daya mulai terasa berair, mata dan kepala terasa lelah serta berat. Hem, saya mulai yakin, saya terserang flu yg sesungguhnya. Bukan cuma pilek alergi semata. Hari sabtu dan minggu pun saya merasa mudah lelah, kepala berat, mata merasa ingin dipejamkan, dan hidung tak henti melernya. Benar2 membuat saya bete. Apa lagi sebenarnya tugas2 menanti dikerjakan. Karena kondisi saya yg saya rasakan tidak nyaman ini banyak half terbengkalai. Mulai dari tidal dpt menemani anak saya bermain sepeda, terlambat bangun untuk ke gereja, kurang optimal menyelesaikan persiapan mengajar. Badan ini rasanya menuntut utk terus isitirahat. Pada minggu sore, saya berpikir bahwa saya harus memgembalikan semangat saya yg biasanya ketika saya sedang sakit atau tidak enak bad an, yaitu yakin bahwa saya akan sembuh. Sesudah minum boat, saya mengeloni anak saya dan ikut tertidur dengan suksesnya. Terbangunlah pada pukul 22.30 karena harus mempersiapkan material perkuliahan. Tak sadar, saya bekerja hingga pukul 02.00 dini hari dan tidak bisa langsung tertidur krn terpikir berbagai pekerjaan yg blm selesai. Padahal esok pagi (senin pagi tadi) saya harus bangun pagi, mempersiapkan anak saya utk sekolah lebih awal dari biasanya agar saya bisa berangkat mengajar tepat waktu. Dan pagi pun datang. Mata amat berat dan terpaksa bangun utk rutinitas senin pagi. Dan ternyata efek keyakinan akan sembuh sungguh manjur! Pilek saya menghilang dan flu yg membuat saya lelah pun terasa pergi. Tinggal kantuk akibat tidur terlalu larut saja. Ah, entah apa karena istirahat yg lebih dr biasanya, obat yg saya minum atau memang sekedar lelah, yg patut saya catat : ketika saya mengubah keyakinan pemikiran saya, maka kondisi saya pun membaik. Itu yg saya percaya dengan kekuatan pikiran.