Sabtu, 03 Oktober 2015

Menakar Kegiatan Rekreatif (just a reminder ;D)

Minggu depan ini, sedikitnya ada 3 - 5 acara publik yang sasarannya adalah keluarga di area Jabodetabek. Fenomena banyaknya acara demikian tidak hanya hadir kali ini saja. Sudah saya perhatikan di waktu-wakttu sebelumnya, kurang lebih 2 - 3 tahun belakangan ini bahwa ada banyak acara bazar, pameran, pentas seni dan sebagainya yang biasanya mengambil waktu di akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu.

Jadi, di Sabtu Minggu yang katanya waktu berisitrahat di rumah,ternyata tidak juga bisa beristirahat karena magnet acara-acara publik yang menarik itu dan akhirnya harus berkendara keluar rumah juga. Bagaimana tidak menarik jika HTM (harga tiket masuk) sangat murah dan anak terutama berkesempatan mengikuti beragam aktivitas, dan tidak sedikit juga yang gratis. Selain itu, tentu anak terhibur, juga orang tua ikut terhibur. Banyak yang berkata, tidak apa lah mengorbankan waktu dan tenaga selama untuk kesenangan anak.

Namun, apakah memang kesenangan anak terjamin disitu? Apakah kesenangan anda, sebagai ayah ibu terjamin? Kadang kala kesenangan yang tulus terjadi di ruang-ruang santai yang jauh dari hiruk pikuk. Mungkin ada saatnya kita menakar kegiatan rekreatif yang tidak melulu jauh dari rumah dan mengandalkan kreativitas serta magnet konsumerisme. Ada kalanya kita lupa bahwa ada sudut-sudut kebun atau halaman rumah yang bisa menjadi tempat asyik bagi kita sekeluarga untuk menanam bibit dan menyaksikan pertumbuhannya menjadi tanaman yang berguna. Layaknya kita mengajarkan anak untuk menghargai proses kehidupan dan kerja keras. Mungkin ada ruang gudang yang terlewatkan oleh kita sekeluarga, yang nyatanya penuh harta karun kita ketika masa kecil, yang biasanya menjadi bahan menarik untuk mendongeng kepada si kecil mengenai masa kecil kita. Dan si kecil mendapatkan kehangatan dari emosi yang berkualitas ketika berbinar-binar menertawai betapa lucu ayah/ibunya ketika kecil dulu.

Intinya saya hanya ingin mengingatkan bahwa ga selamanya berakir pekan harus lah diisi oleh kegiatan khas kota besar yang umumnya dekat dengan kehingar-bingar-an serta konsumerisme. Karena kehangatan kebersamaan bisa ditemukan dimanna saja, terutama di dalam rumah kita sendiri.

Tidak ada komentar: